Nov 5, 2007

Orang Miskin bukan Sekedar Angka

Wahyu Susilo

HARI ini, 17 Oktober 2007, diperingati sebagai Hari Penanggulangan Kemiskinan Sedunia. Dalam dua tahun terakhir, kita selalu disuguhi sengketa statistik tentang turun-naiknya angka kemiskinan.

Dari otoritas negara, seperti lazimnya rezim yang berkuasa, tentu mengklaim telah terjadi penurunan angka kemiskinan. Di sisi lain, di kalangan ekonom non-mainstream, meragukan klaim itu bahkan mengemukakan fakta sebaliknya, jumlah orang miskin Indonesia cenderung meningkat.

Sengketa angka kemiskinan

Meski kedua pihak bersengketa soal angka kemiskinan, namun keduanya meletakkan analisisnya pada ukuran yang sama, yaitu analisis statistik kuantitatif. Perkembangan ilmu ekonomi memang makin eskalatif meninggalkan cabang ilmu sosial lainnya, saat analisis matematik (ekonometri) menjadi tulang punggung ilmu ekonomi. Namun, ilmu ekonomi juga makin meninggalkan "kemanusiaan"-nya saat kebutuhan dasar hidup matinya manusia hanya diwujudkan dalam "angka-angka".

Agak disesalkan ketika Millennium Development Goals (MDGs), yang menjadi komitmen global penanggulangan kemiskinan pada awal abad milenium 2000, lebih banyak menggunakan indikator-indikator kuantitatif dalam elaborasi tujuan dan targetnya.
Ini menjadi salah satu kelemahan MDGs saat menjadi tools advokasi menagih janji dan komitmen negara penanda tangan pakta global ini. Dalam dua kali penyajian progress report MDGs di Indonesia tahun 2004 dan 2005, progress report itu juga penuh angka statistik yang dingin dan kaku, tanpa penjelasan kualitatif yang mampu berbicara.

Dalam situasi seperti itu, para pegiat organisasi nonpemerintah mengembangkan analisis sosial untuk mengidentifikasi pokok soal kemiskinan melalui metode participatory poverty assesment (PPA).

Metode ini hendak mengembalikan "fitrah" analisis kemiskinan yang seharusnya berdasarkan kebutuhan kaum miskin secara riil. Dengan demikian keluaran dari analisis ini adalah narasi-narasi kualitatif yang tak lazim dipakai kaum tekno-ekonom kita yang mendominasi perencanaan kebijakan makro-ekonomi.

Narasi-narasi kualitatif itu bisa menjadi pedoman perumusan kebijakan penanggulangan kemiskinan. Satu-satunya kebijakan penanggulangan kemiskinan yang pernah disusun melalui metode ini adalah Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan yang diadopsi menjadi Bab 16 dari Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

Sayang, dokumen itu tak dijadikan road map penanggulangan kemiskinan. Dokumen ini menjadi tak ada artinya saat negara (dalam hal ini konspirasi eksekutif-legislatif) memproduksi legislasi kebijakan makro-ekonomi yang berkiblat pada pasar dan investasi, sesuai dengan petuah lembaga multilateral dan donor multilateral yang menjadi sumber utang pendanaan pembangunan.

Kebijakan tanpa perasaan

Jika kemiskinan hanya diperdebatkan dalam angka, tabel, atau grafik statistik, tak akan ada penghayatan atas kemiskinan yang benar-benar dirasakan rakyat Indonesia.

Dan perdebatan itu pun hanya menghasilkan kebijakan tanpa perasaan karena disusun tanpa penghayatan dan pelibatan langsung pada realitas kemiskinan. Perda Ketertiban Umum yang berlaku di DKI Jakarta merupakan contoh nyata kebijakan yang dibuat tanpa perasaan dan penghayatan.

Hampir selalu ada penyangkalan dari otoritas kekuasaan saat media atau organisasi nonpemerintah melansir realitas kemiskinan (misalnya kematian akibat kelaparan/gizi buruk) yang dialami komunitas miskin di suatu wilayah.

Penyangkalannya bisa berupa penciutan/pengurangan data, dengan menyatakan, jumlah yang mati/lapar/mengalami gizi buruk masih kecil persentasenya.

Bentuk penyangkalan lain adalah pengabaian data itu, bahkan sering berkilah, yang mengalami kematian/gizi buruk/kelaparan bukan orang yang ber-KTP wilayah itu (kaum pendatang).
Berbagai penyangkalan tersebut mengisyaratkan, memang ada pemakluman bahwa orang miskin perlu ada sebagai tumbal bagi mereka yang kaya.

Orang miskin sebagai "kriminal"

Selain hanya ditulis sebagai "angka", orang miskin kerap pula dianggap dan diperlakukan sebagai "kriminal".

Masih dalam suasana Idul Fitri, saat seharusnya semua orang (termasuk pejabat) membuka lebar-lebar mata hatinya, sudah menebar teror dan ancaman untuk orang miskin yang mencoba mengadu nasib di Ibu Kota.

Petinggi Ibu Kota menyatakan akan menangkap dan memulangkan ratusan ribu pendatang baru (mayoritas orang miskin) yang selalu datang ke Jakarta pada masa arus balik Lebaran. Apakah Ibu Kota ini hanya milik orang berpunya?

Jika ancaman itu benar-benar dilakukan dan Pemprov DKI menggerakkan Satpol PP untuk Operasi Yustisi, apa yang dilakukan Pemprov DKI persis yang dilakukan Pemerintah Malaysia menggerakkan Rela "memangsa" orang Indonesia di Malaysia.
Menegaskan komitmen

Soal komitmen penanggulangan kemiskinan, Indonesia tak hanya menjadi bagian dari pakta global MDGs, tetapi juga telah menjadi negara peratifikasi Kovenan PBB untuk Hak-hak Ekonomi Sosial Budaya (melalui UU No 11/2005). Kovenan itu bahkan lebih operasional dan mengikat secara yuridis karena mengamanatkan adanya harmonisasi perundang-undangan di tingkat nasional.

Meski demikian, hingga kini belum terlihat gelagat politik dari pemerintah untuk mengharmoniskan UU bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Masih konservatifnya politik anggaran yang tercermin dalam APBN menjadi bukti pengabaian implementasi ratifikasi kovenan pokok ini.

Hingga kini APBN kita hanya menjadi pelestari birokrasi biaya tinggi, membuka peluang korupsi, tetapi masih terlalu jauh untuk memfasilitasi upaya mencerdaskan dan menyehatkan warga negara, apalagi membebaskannya dari belenggu kemiskinan.***

Wahyu Susilo Bekerja di International NGO Forum on Indonesian Development (INFID); Campaigner Global Call to Action Against Poverty (GCAP).

Artikel ini dimuat di harian Kompas, Rabu, 17 Oktober 2007.

24% orang Sumsel miskin !

sumsel.wordpress.com


Kerap kali kita merasakan kebanggaan karena Sumsel termasuk propinsi dalam lima besar Propinsi Terkaya di Indonesia. Dengan kekayaan yang begitu banyak itu apapun bisa diperbuat oleh Sumsel. Termasuk memberi kesejahteraan kepada rakyatnya. Seharusnya rakyat Sumsel harus jauh lebih makmur dibandingkan 25 propinsi lain yang tidak masuk dalam lima besar.

Kenyataannya pun memang benar demikian. Sumsel maju dan berkembang pesat. Pembangunan terjadi dimana-mana. Kendaraan mewah dan rumah-rumah mewah bukanlah pemandangan baru disini. Dis etiap jalanan dan penjuru kota banyak kita jumpai.
Namun sayang, kesejahteraan dan gelimangan harta masih dirasakan hanya oleh segelintir orang saja. Di Sumsel, yang pertama kali akan merasakan sejahtera adalah mereka orang-orang yang berkuasa. Para pejabat pemerintah dan orang-orang politik.
Sedangkan bagi rakyat bawah yang jumlahnya mayoritas, kesejahteraan masih baru sebatas impian diatas awan.
Hal ini tidak bisa dipungkiri. Secara kasat mata, kita masih sering menyaksikan orang miskin berkeliaran di jalanan. Pengangguran masih banyak berhamburan. Akibatnya aksi kejahatan masih merupakan sesuatu hal yang biasa terjadi sehari-hari saja. Karena itu hanyalah dampak dari adanya kemiskinan dan banyaknya pengangguran.
Hingga saat ini angka pengangguran di Sumatera Selatan (Sumsel) masih cukup tinggi, ini dilihat dari data catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa angka pengangguran mencapai 10,44 persen dari angkatan kerja dengan jumlah 352.191 orang pada periode 2006.
Hal ini diakui Gubernur Sumsel Syahrial Oesman ketika paparan pada Musrenbang beberapa waktu lalu.
Gubernur Sumsel mengatakan tingginya angka pengangguran ini harus diakui, namun diharapkan pada 2007 angka pengangguran akan bisa dikurangi dengan banyak lapangan kerja baru yang dibuka oleh para investor yang membuka usahanya di provinsi ini.
Syahrial juga mengatakan per soalan pengangguran merupakan ancaman yang sangat serius karena dampaknya dapat mempengaruhi faktor keberhasilan pembangunan suatu daerah yang ditandai dengan peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Gubernur juga mengungkapkan jumlah penduduk miskin periode 2005 berjumlah 2.144.700 jiwa. Pada tahun 2006 jelasnya, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan menjadi 1.655.860 jiwa namun itu masih relatif tinggi yakni 24 persen dari jumlah penduduk.
Ia juga menjelaskan saat ini pertumbuhan ekonomi provinsi ini dalam 2006 sebesar 5,2 persen (dengan Migas) sedangkan tanpa migas sebesar 7,31 persen dan lebih tinggi dari capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2005 sebesar 6,92 persen. Tapi untuk 2008 target pertumbuhan yang telah ditetapkan didalam Rencana Program Jangka Menengah (RJPM) sumsel 2005-2008
Tapi ini bukanlah perkerjaan gampang dan untuk mewujudkan keinginan itu harus ada kerja sama yang baik dari semua pihak.
Tapi bukan jga pekerjaan susah, kan? (Taswin)

Nov 4, 2007

Angka Buta Aksara di Sumsel

Jangan heran melihat data ini, kenyataannya masih ada 98.948 orang yang buta aksara di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), salah satu provinsi terkaya di Indonesia ! berikut daftar jumlah per kabupatennya :

Ogan Komering Ilir 15.475
Banyuasin 12.378
Musi Rawas 11.050
OKU Timur 9.955
Palembang 8.938
Lahat 8.558
Muara Enim 8.237
Musi Banyuasin 8.119
Ogan Ilir 5.201
OKU Selatan 4.054
Ogan Komering Ulu 2.535
Lubuk Linggau 1.954
Pagar Alam 1.468
Prabumulih 1.026

sumber: sriwijaya post www.indomedia.com/sripo

Laba XL turun 69%

akarta (ANTARA News) - PT Excelcomindo Pratama Tbk sepanjang sembilan bulan 2007 mencatat penurunan laba bersih sebesar 69 persen dibandingkan periode sama sebelumnya dari Rp500 miliar menjadi Rp156 miliar.

"Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh keputusan manajemen untuk membayar 'withholding tax' (WHT/pajak terhadap bunga pembayaran cicilan) atas bunga obligasi dolar AS," kata Presiden Direktur Excelcomindo, Hasnul Suhaimi, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, "withholding tax" (WHT) atas bunga obligasi dolar AS dengan bunga 20 persen dan dendanya yang harus dibayar sebesar Rp341 miliar untuk periode tahun 2004 hingga September 2007.

"Jika XL tidak membukukan withholding tax tersebut, maka laba bersih XL hingga kwartal ke-3 2007 seharusnya bisa mencapai Rp472 miliar," katanya.

Walaupun laba bersih menurun, pendapatan usaha perseroan sebesar Rp5,4 triliun atau naik 32 persen. meningkat 32 persen dari Rp4,1 triliun pada periode yang sama sebelumnya.

"Tidak bisa dipungkiri, pencapaian ini adalah hasil dari penerapan sejumlah program yang beragam selama sembilan bulan di tahun 2007. Program dimaksud antara lain tarif promo bebas Rp 1/detik untuk panggilan keluar ke semua pelanggan XL di seluruh Indonesia," katanya.

Hasnul menuturkan dari berbagai program tersebut terjadi peningkatan pelanggan XL sebesar 53 persen per 30 September 2007 menjadi 12,8 juta dari 8,4 juta per 30 September tahun lalu.

Hingga 30 September 2007, jumlah BTS (termasuk Node B / BTS 3G) telah mencapai hampir 10 ribu unit, tepatnya 9.947 BTS di seluruh Indonesia . Jumlah ini meningkat 52 persen dari 6.537 unit per 30 September 2006. Hingga kuartal ke-3 tahun 2007 ini, XL telah membelanjakan kapital (capex) sebesar Rp 4,6 triliun untuk membangun sekitar 2.700 unit BTS. (*)

Paradoks Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda S. Goeltom, mengatakan bahwa paradoks pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun tidak disertai penyerapan tenaga kerja sekaligus pengentasan kemiskinan yang luas, perlu segera dihentikan.

"Jika tidak dilakukan berbagai upaya perbaikan di berbagai hal, maka khususnya menyangkut perbaikan kesejahteraan kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah standar kehidupan yang memadai, fenomena paradoksial itu rentan bagi kestabilan ekonomi makro jangka panjang," katanya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sebagai mayoritas, masyarakat kecil dan menengah merupakan kontributor terbesar dalam pertumbuhan ekonomi dan menjadi pasar bagi berbagai produk, sehingga bila keadaan masyarakat menengah kecil semakin memburuk akan menurunkan permintaan yang mendorong melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,5 persen pada tahun 2006 dan diperkirakan 6,2 persen pada 2007 ini, menurut dia, belum menyerap tenaga kerja secara optimal.

Angka pengangguran terbuka, menurut dia, dari data BPS pada 2006 mencapai 10,9 juta jiwa (10,3 persen) dan pada Juli 2007 meningkat tipis menjadi 10,6 juta jiwa (9,8 persen) padahal hingga triwulan tiga pertumbuhan ekonomi diperkirakan telah mencapai 6,2 persen.

Sedangkan, kemiskinan pada bulan Juni 2007 yang mencapai 37,17 juta jiwa atau 17,75 persen populasi, meski menurun dibandingkan kondisi akhir tahun 2006 yang mencapai 39,30 juta jiwa belum optimal.

Dalam kajian BI, menurut dia, paradoks tersebut akibat pertumbuhan ekonomi yang didorong sektor "non-tradable" yang relatif sedikit menyerap tenaga kerja.

"Sementara sektor, industri manufaktur mengalami stagnasi dan sub sektor pertanian pangan yang menjadi ladang kehidupan sebagian besar petani masih terus tertekan," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, sumber-sumber pendorong pertumbuhan ekonomi sangat terbatas. Terbatasnya sumber pendorong ekonomi seperti investasi mengakibatkan pertumbuhan ekonomi masih bertumpu pada konsumsi yang dalam jangka panjang tidak berkelanjutan. (*)

Oct 23, 2007

Sekolah Alternatif Panggugah - Boyolali

Sebuah pembelajaran baru dengan suasana yang berbeda ditawarkan di sekolah ini. Sebuah pembelajaran yang aktif, dinamis serta penuh kreatifitas bagi para guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Disini suasana belajar yang ada tidak semata - mata dikuasai oleh guru. Guru bukan penentu kebijakan utama didalam suasana belajar dengan siswa. Guru juga bukan pemimpin tunggal yang berkuasa dalam menentukan segala keputusan didalam kelas. Tetapi guru dan siswa memiliki hak yang sama dalam menentukan maupun memutuskan segala persoalan yang ada didalam kelas. Guru juga berperan sebagai teman maupun sahabat didalam membimbing dan mengarahkan pembelajaran siswa meraih cita-citanya. Sedangkan siswa diberi kebebasan untuk menuangkan ide, gagasan maupun potensi yang dimilikinya agar bisa berkarya dan berkreatifitas semaksimal mungkin.

SMA Alternatif Plus Panggugah yang memulai tahun belajarnya pada bulan Juli Tahun Ajaran 2006/2007, sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh sekolah reguler, Kebiasaan plonco-ploncoan di sekolah reguler dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) tidak dilakukan di SMA APP, Sedangkan yang dilakukan adalah, justru menitik beratkan pada, bagaimana agar potensi diri, kepekaan, kepedulian dan ambisi siswa bisa keluar. Sekolah Alternatif PANGGUGAH ini diprakarsai oleh orang-orang yang peduli dengan dunia pendidikan. Gedung sekolahan ini terletak di Desa Dukuh-Banyudono Kab. Boyolali, Jawa Tengah. Meski menggunakan kurikulum Kejar Paket C tetapi model pembelajarannya disamakan dengan SMA reguler. Pembelajaran formal dari hari Senin sarnpai hari Sabtu dimulai jam 07.00 sampai jam 13.00. Ditambah lagi pelajaran ekstra komputer, menjahit dan Bahasa Inggris. Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa juga di luar kelas sesuai dengan kebutuhan antara Guru dan siswa. Pelajaran kewirausahaan, life skill dan potensi hidup juga diberikan sebagai bekal anak untuk hidup mandiri dan survive setelah lulus dari sekolah.

Sekolah Alternatif Plus Panggugah baru memiliki 2 kelas dengan jumlah 11 orang siswa kelas 1 dan 19 siswa kelas 2. Mereka berasal dari berbagai daerah antara lain Purworejo, Purwodadi, Solo dan Boyolali. Bagi siswa yang berasal dari luar kota mereka tinggal di asrama sekolah. Sehingga anak-anak tetap terpantau pembelajarannya setiap hari,

Demikian sekilas tentang sekolah yang didirikan sebagai tanggapan atas rasa keprihatinan terhadap kondisi pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Diharapkan terobosan yang baru ini dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik, sehingga anak-anak jadi lebih mengerti akan potensi dan jati diri yang dimiliki serta memperkuat rasa kepedulian sosialnya.

Kita semua tahu bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan bakat dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu setiap siswa sekolah, tidak bisa dipaksakan untuk menguasai semua pelajaran yang ada. Karena setiap siswa mempunyai kemampuan dibidangnya masing-masing, Ada satu siswa yang suka matematika, ada siswa lain yang lebih menguasai dalam pelajaran bahasa, ada lagi yang suka sejarah. Oleh karena itu dengan keunggulan yang dimiliki setiap anak, guru lebih mudah untuk memberikan semangat, motifasi pada siswa dalam menemukan dan memahami bakat maupun jati diri yang dimilikinya.

Untuk menumbuhkan SDM yang kelak menjadi tokoh atau agen perubahan masyarakat yang peka sosial, cerdas ,mandiri dan berkualitas dari berbagai daerah atau pelosok pedesaan sekolah dilengkapi dengan fasilitas asrama. Asrama disediakan bagi anak dari keluarga kurang mampu yang tempat tinggalnya jau dari sekolah. Selama tinggal diasrama anak -anak tersebut mendapat tunjangan bea-siswa / bea-hidup dari mereka yang bersedia menjadi orang tua asuh mereka.

Oct 15, 2007

Mudah memaafkan

Lebaran seperti biasa adalah saat yang tepat untuk memaafkan. Tetapi kita seringkali terlalu mudah memaafkan, bahkan kepada mereka yang tidak perlu dimaafkan.

Oct 3, 2007

Republik Katrok

mendingan republik ini dipimpin sama Tukul aja.
lucu - segar - menggairahkan.
daripada sekarang, korupsi kabeh.

huh ..

Sep 3, 2007

Dari Liabilitas Menjadi Asset

Pelajaran dari Kiyosaki yang sangat penting untuk saya, adalah dengan mulai memperbanyak aset ketimbang liabilitas. Aset akan menghasilkan passive income, sedangkan liabilitas justru membuat peningkatan pengeluaran. Ini cerita pengalaman pribadi saya.

1.
Liabilitas saya yang pertama adalah sebuah rumah mungil di Batam, tipe 36 dengan luas tanah 90 dengan harga cash waktu itu Rp 42,7 juta. Dengan modal uang muka 20 juta, sisanya saya ambil dengan mengajukan KPR. Kebetulan 2 tahun kemudian saya bisa punya uang lebih untuk melunasi rumah tersebut. Saya menempati rumah itu selama kurang lebih 6 tahun, dan dari liabilitas rumah itu sekarang menjadi asset. Setiap bulan saya bisa mendapatkan Rp 500,000,- per bulan. Lumayan lebih dari separo UMR di kota tersebut.

2.
Asset kedua saya peroleh secara kebetulan, benar-benar beruntung. Ada lelang rumah yang murah, sebulan kemudian rumah itu saya jual dan untung hampir 70%. Wow, sekali lagi saya beruntung.

3.
Lagi-lagi keberuntungan menghampiri saya, ketika seseorang datang menawarkan rumahnya untuk dijual. Dia BU alias butuh uang. Segera saya putuskan membelinya dengan hanya mengganti seluruh biaya yang sudah dikeluarkan, saat ini passive income dari rumah ini masih Rp 75,000,- per bulan. Tetapi tahun depan KPRnya lunas, jadi saya bisa mendapatkan passive income Rp 400 ribu per bulan. .

4.
Rumah kecil saya dapatkan lagi dari seorang kawan developer Tipe 45 /90 seharga Rp 58 juta,- padahal harga pasaran waktu itu sudah 65 jutaan. Lumayan - discountnya bisa buat bikin pagar dan dapur. Saat ini rumah ini sudah menghasilkan passive income Rp 500 ribu per bulan.

dst.. saya terus mencari rumah murah. seperti yang dikatakan orang, kita bisa "beli rumah dapat duit" kalau kita mau mencari informasi di sekeliling kita.

Terima kasih Kiyosaki. Thanks God.
Saatnya anda mencoba menambah aset. Jangan takut mencoba.

Jul 5, 2007

Pengemis Politik

Siapa itu Pengemis Politik ?

Liat aja di Jakarta ... 2 orang bertarung untuk apa ?
Untuk sebuah kemajuan ?
Untuk sebuah keinginan menyejahterakan rakyat ?

Atau untuk mengemis jabatan ?
Hai rakyat, pilihlah aku pengemis politik ...
Pilihlah aku, maka kamu akan kugusur.
Pilihlah aku, maka aku akan dapat proyek ..

huh .. halah ..!

May 6, 2007

Buruh

Tanggal 1 Mei kemaren, diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Dan seperti biasa, jumlah demonstrasi di Indonesia lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Dan seperti biasa pula, tuntutan mereka terbawa angin lalu begitu saja.

Mereka hanya menuntut kenaikan upah sesuai dengan kenaikan biaya hidup di wilayah masing-masing.

Begitu banyak alasan pengusaha dan pemerintah untuk menolak kenaikan upah buruh.

Buruh, nasibmu memang masih mengenaskan.

Feb 21, 2007

Kaya tapi miskin

Ingin menjadi kaya,
seorang kawan membaca buku-buku tentang bagaimana caranya melipatgandakan uang dalam waktu sekejap, tentang cara cepat menjadi orang kaya, tentang kebebasan finansial, tentang teknik investasi, tentang ini dan tentang itu, dll.

sudah lebih dari 10 buku dilahapnya...

kemudian, kawan itu datang kepada saya,
mas, siapa yang cepetan kaya ya si penulis buku itu atau saya ...?

Feb 15, 2007

Filsafat itu Mengasyikkan

Sungguhkah Filsafat itu mengasyikkan ?

Apakah Filsafat itu? Bagaimana definisinya?
Demikianlah pertanyaan pertama yang kita hadapi tatkala akan mempelajari ilmu filsafat.
Istilah "filsafat" dapat ditinjau dari dua segi, yakni:

1. Segi semantik:

perkataan filsafat berasal dari bahasa Arab 'falsafah', yang berasal dari bahasa Yunani, 'philosophia', yang berarti 'philos' = cinta, suka (loving), dan 'sophia' = pengetahuan, hikmah(wisdom). Jadi 'philosophia' berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut'philosopher', dalam bahasa Arabnya 'failasuf". Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya kepada pengetahuan.

2. Segi praktis :

dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti 'alam pikiran' atau 'alam berpikir'. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa "setiap manusia adalah filsuf". Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.

Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain : Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.

Tertarik untuk berfilsafat .... ??

Feb 2, 2007

www.pintunet.com

ada sebuah website di indonesia yang unik. alamatnya www.pintunet.com
saya menemukannya secara tidak sengaja di tahun 2002,
dan sampai sekarang masih menjadi membernya.

website ini berisikan berbagai opini dari member tentang berbagai produk, maupun berbagai masalah yang sedang hangat di indonesia. uniknya kalau kita menulis disana, diberikan honor menulis yang dikemas kedalam point, 1 point dihargai Rp 60,- memang sangat kecil kalau dibandingkan dengan biaya akses yang kita gunakan. Tetapi paling tidak hal ini bisa membuat para pemula termotivasi untuk selalu belajar menulis dan berani menulis tentang apa saja.

Semoga tetap mampu bertahan, di tengah persaingan era internet sekarang ini.

Goblogika

Hari ini berita di semua stasiun tipi tentang banjir di mana-mana. Ibukota negara sedang berlimpah air.

Presiden SBY sambil dadagh-dadagh ke Kampung Melayu mengunjungi korban banjir. Banjir harus diatasi, dan memerintahkan gupernur Sutiyoso untuk segera ambil tindakan.

Banjir perlu segera penanganan. Yang sekarang jangka pendek dulu.
- Kirim bantuan sekarang
- Sediakan sarana perahu karet untuk evakuasi dan tenda darurat atau tempat pengungsian lainnya.
- Sediakan dapur umum.

Langkah jangka menengah :
- pelajari titik-titik baru banjir, analaisa kenapa
- buat peta kota titik rawan banjir, dan buat peta darurat utk para pengungsi.

Jangka Panjang :
- Atasi penggundulan lahan dimana-mana, terutama daerah penyangga di Bogor.
- Bersihkan seluruh Saluran air, baik yang besar maupun yang kecil, sehingga jika hujan datang, air segera mengalir ke laut.

Wuih... sudah berkali-kali banjir kok nggak ada perubahan. Gemes aku !

Atau kita memang sudah pasrah dan menerima logika ini :
- Kan sudah biasa terjadi banjir. Tahun lalu juga banjir. Nanti kan airnya surut sendiri. Dan kehidupan akan normal kembali.

Huh ! sebuah Goblogika !

Jan 30, 2007

Takut

Setelah hampir 1 tahun saya punya blog ini, setiap kali ingin menulis sesuatu, saya masih saja selalu merasa takut. Takut kalau - kalau tulisan saya jelek. Takut kalau tidak pantas dibaca orang lain. Tetapi pelan-pelan rasa takut itu ( atau tepatnya malu ? ) terkikis. Toh, ini kan blog saya sendiri ? kenapa mesti takut. Kalau saya tidak mulai menulis dan menulis, lalu sampai kapan saya bisa menulis ?

Jadi bagi Anda yang baru saja mempunyai blog. Tuliskan saja apa yang terpikir di hati Anda.
Jangan takut untuk belajar dan belajar. Karena setiap orang mempunyai prosesnya masing-masing. Ada yang cepat, dan ada pula yang lambat. Mungkin saya termasuk yang kedua. Lambat dalam segala hal. Tetapi mulai tahun 2007 ini hal itu tidak boleh menjadi hambatan untuk belajar. Biar lambat asal selamaat ( halah ! ), kayak di jalan aja.

Maju terus pantang mundur.

Jan 22, 2007

Bencana Indonesia

bencana terjadi begitu saja
bukan salah siapa-siapa
dan bukan hukuman dari siapapun

bencana adalah sekedar bencana.

SPIRIT

Supaya hidup menjadi lebih bermakna, kita harus punya spirit. Namun seringkali spirit ini hilang ketika kita ditimpa masalah. Seakan-akan hidup ini menjadi tidak berarti lagi. Spirit atau semangat hidup langsung luntur dibelenggu masalah yang sedang menimpa kita. Padahal jika spirit ini hilang, maka justru akan semakin membuat kita terpuruk. Bahkan mundur.

Bagaimana membangkitkan kembali SPIRIT itu ?
Caranya adalah dengan segera menjawab segala permasalahan yang sedang menimpa kita dengan cara sesuai dengan diri kita masing-masing. Jika kita memiliki sahabat, hendaknya kita bercerita tentang masalah itu. Paling tidak, kalaupun masalah itu tidak dapat dipecahkan saat ini, hati terasa plong. Ada segumpal batu yang lepas di dalam darah kita, yang membeku.

Dengan begitu spirit tetap ada, semangat bekerja - semangat beraktivitas kembali ada, dan produktivitas diri menjadi meningkat. Hidup menjadi bermakna.

Jan 7, 2007

Spirit Baru

Tahun Baru 2007 semoga saja memberikan spirit baru untuk lebih maju.