Jun 12, 2008

Ekonomi untuk Rakyat

Kenaikan BBM tanggal 24 Mei yang lalu mendobrak adrenalin saya untuk berpikir tentang pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan cara hitung-hitungan matematis via BPS, Pemerintah mengatakan bahwa kemiskinan di Indonesia dapat berkurang dengan pengalihan subsidi BBM ke orang-orang miskin yang sekitar 37 juta jiwa, dan bahkan katanya dapat mengurangi jumlah orang miskin tahun ini. Sungguhkah demikian mudahnya mengurangi kemiskinan ? Apalagi dengan program jangka pendek BLTnya ?

Secara matematis, BLT 100 ribu per bulan memang dapat meningkatkan "pendapatan" dan otomatis BPS nanti akan mencatat adanya pertambahan pendapatan ini, dan nanti dalam laporannya kepada Pemerintah lembaga ini akan mengatakan jumlah orang miskin berkurang.

Padahal untuk mengentaskan orang miskin adalah dengan mengajak mereka untuk meningkatkan pendapatannya dengan memberikan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Kebijakan ekonomi harus untuk kepentingan rakyat. Rakyat miskin tentu saja. Masih banyak diantara mereka yang mau bekerja untuk mendapatkan 100 ribu ini. Masih banyak jenis pekerjaan fisik yang dapat diberikan kepada mereka yang tidak memiliki ketrampilan.

PR pengentasan kemiskinan masih amat panjang. Dibutuhkan keseriusan negarawan di republik ini untuk sungguh-sungguh memperjuangkan masalah kerakyatan.